Sabtu, 07 Februari 2009

About AndrO

Selasa 4 Maret 2008
ANDRO 'Nidji'
Nama Lengkap : Mochamad Andro Regantoro
Nama Panggilan : Andro
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 19 Januari 1984
Jenis Kelamin : L
Nama Ayah : Moch. Sidarta
Nama Ibu : D. Sidarta
Hobi : Komputer
Anak ke : 4
Jumlah saudara : 4
Nama Kelompok / Band : Nidji
Posisi Dalam Kelompok : Bassist
Tokoh / Musisi / Artis Favorit : John Mayer, Thomas 'Gigi'
Makanan Favorit : Makanan Jepang
Minuman Favorit : Mizone

Mulut besarnya semasa SMP membuat dia tengsin. Tapi gara-gara itu pula ia jadi serius bermusik. Andro juga sempet gamang pengen jadi programmer.

Ada dua hal yang selalu deket sama kehidupan Andro. Pertama, soal cewek. Kedua, ya soal cewek juga. Lho?

Riwayat Andro dan cewek udah dimulai dari keluarga. Cowok kelahiran Jakarta 22 tahun lalu itu punya tiga kakak, cewek semua. Dan dia adalah satu-satunya anak lelaki di keluarga. Apa istimewanya?

Oke, itu baru prolog. Cerita soal cewek bisa menjadi seru kalo kita menyimak pengalamannya semasa kecil. Ceritanya, saat masih bocah anak ini rada matre. Dia mau melakukan apa aja, asal dapet duit imbalan.

Andro pasti senang. Karena untuk setiap kenekatannya dia diganjar dengan uang lima ribu perak. Sementara cewek ingusan yang jadi korban cuma bisa menangis.

Ngaku dan tengsin

Kalo ditanya mau milih musik atau komputer, Andro kecil pasti memilih yang kedua. Dia memang lebih demen main komputer atau main video games. Alhasil, konsumsi waktunya lebih banyak di rumah ketimbang di luar rumah. Kalopun ada kegiatan di luar, anggota klub Jakarta Inline itu palingan ber- roller blade bersama tetangga.

Begitu tergila-gilanya Andro pada komputer, sampe-sampe ortunya was-was. Kalo nggak dilarang, bisa sehari-semalem tuh anak nangkring di depan komputer. Karena itu dibuatlah aturan tegas. Jam sembilan malam bocah cowok satu-satunya itu kudu tidur.

Singkat kata, sejak nonton NKOTB itulah Andro mulai memperhatikan musik. Dan itu dimulai dari kesenangannya menyenandungkan lagu-lago NKOTB. Tapi itu cuma sebentar. Saat duduk di kelas 5 SD, selera Andro udah berubah. Dia mulai ngedengerin album pertama Oasis, Definitely Maybe!. Menurutnya lagunya enak semua. Dan nggak tau kenapa, cuma sekali ngedengerin doi bisa langsung hapal sama lirik-lirik yang ada di album itu.

Ketertarikan Andro atas musik terus berlanjut. Tahun 1996, semasa SMP, Andro sempet ikut program tinggal di Inggris selama tiga bulan yang diselenggarakan oleh sebuah pusat pendidikan bahasa Inggris di Jakarta. Nah semasa di Inggris inilah ketertarikannya atas musik makin meningkat – meskipun baru sampai taraf penikmat musik. Apalagi orangtua asuhnya di sana ternyata demen banget sama kelompok musik Stone Roses. Oh ya, Andro sendiri tinggal di sana saat Prodigy dan Radiohead lagi berjaya. Scene musik di sana langsung atau nggak, ternyata memberi pengaruh pada dirinya.

Balik dari Inggris, Andro masuk ke SMP 115. Andro yang mengaku “bermulut besar” sempet ngalamin kejadian tengsin. Dia yang mengaku-ngaku bisa main drum dan instrumen lain, suatu hari diajakin nge-band oleh temen-temen sekolahnya. Tapi, apa daya, begitu tiba di studio, dia cuma bisa bengong.

Dari belajar otodidak, nanya-nanya, kursus, akhirnya Andro mulai gape memainkan bass. Dari sekadar main sendiri, saat SMA ia membentuk band bernama Alfa-Alfa.

Melihat pergaulan anaknya yang nggak bener, ortunya pun bertindak “Karena di luar rumah gue badung, jadinya gue dibuatin studio di dalam rumah. Biar gue nggak ke mana-mana. Terbukti memang. Gue jadi lebih sibuk di rumah. Ngurusin studio,” jelas mahasiswa jurusan manajeman di Universitas Bina Nusantara itu.

Setelah tahu temennya sukses, giliran Andro yang jadi gamang. Apalagi saat dia menerima telepon dari sohibnya yang ada di London. Setelah ngobrol lumayan lama, sang temen ngajakin Andro ke London untuk belajar dan kerja di sana. Sang teman tau kalo Andro itu maniak komputer.

Mendapatkan tawaran menggiurkan seperti itu membuat Andro pusing tujuh keliling. Tapi pikir punya pikir, akhirnya dia menolak. Alasannya? Nggak jelas.

Andro akhirnya tetap nge-band. Dan itu berlanjut hingga formasi Nidji terbentuk.

Untuk menjadi bassis andalan Nidji. Andro makin rajin ngulik dan belajar ke mana aja, termasuk kepada Thomas, basiss GIGI. Belajarnya sih nggak lama, cuma sebulan. Tapi waktu yang sebulan itu udah cukup membuatnya makin fanatik kepada bass.

Keahliannya dalam komputer ternyata berguna bagi Nidji dalam proses penciptaan lagu.

Tidak ada komentar: